sebuah nama yang sungguh jauh dari kaidah islami.
hampir setiap orang yang baru prtama kali mndengar namaku selalu merasa heran,, dengan tampang tak berdosa mereka berkata : "Huh??? Apa??? nmamu METALIKA??? ME-TA-LI-KA???"
Apa maksudnya coba? mo ngejek ato . . . .
ughf... apa ada yang salah dengan namaQ???
apa?ANEH???
yah,, memang aneh. seaneh kehidupanku.
Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sejak usia 10 th, aku sudah terbiasa menjalani kehidupan yang keras. Orangtuaku berpisah. Ayah pergi meninggalkan kami, sehingga mau tak mau ibuku harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hingga hari itu tiba, hari dimana ibu harus berucap "Selamat Tinggal", karena harus merantau untuk mencari penghasilan lebih, demi memenuhi kebutuhan akan hidup kami yang semakin lama semakin bertambah.
Sejak hari itu, aku tak pernah cukup kasih sayang. Apalagi perhatian.
Aku tinggal disebuah gubuk kecil bersama seorang nenek tiri dan adik laki-lakiku yang baru berusia 3 th. Namun, tidak sampai 1 bulan nenek tiriku memutuskan untuk pindah ke kampung halamannya, dengan membawa satu-satunya keluarga yang aku miliki,adik kesayanganku. Aku tidak mungkin ikut, sebab aku harus tetap bersekolah. Saat itu aku baru menginjak awal tahun pelajaran kelas 6 SD.
Jadilah aku tinggal sendirian di sebuah gubuk kecil, satu-satunya peninggalan orangtuaku. Disitulah aku mulai merasakan dengan sadar,tentang kesedihan, kesepian, dan ketidaknyamanan hidupku.
Saat pelepasan siswa kelas 6 SD, aku merasa menjadi anak paling malang di seluruh dunia. Semua temanku datang bersama orangtua mereka. Sedangkan aku? Siapa walimuridku? Tak satupun keluargaku yang datang. Lengkaplah kemalangan yang aku rasakan, ketika kepala sekolah mengumumkan bahwa peraih nilai tertinggi adalah HEVI METALIKA APRILIA, SISWANYA YANG PALING MENYEDIHKAN.
Untuk apa NILAI TERTINGGI itu?
Aku bahkan tak merasa bangga pada diriku. Aku tak peduli, saat semua yang hadir menganggapku sebagai anak paling pintar diantara teman-temanku. aku samasekali tidak peduli. Apalah arti penghargaan itu tanpa kehadiran orangtuaku????
***
Begitulah kehidupanku hingga aku beranjak dewasa,, aku hidup sendirian. CATAT ITU : SENDIRIAN!!! Tapi tidak lagi di gubuk kecil-ku dulu. Gubuk itu kini diperbaiki dan dijadikan tempat tinggal oleh pamanku dan istrinya.
Tapi... tunggu dulu !
Jangan berfikir pamanku sangat baik hati dengan mengajakku tinggal dirumah itu,,, aku di usirnya. Yah,,, sekali lagi DIUSIR. Pakaianku dibuangnya didepan rumah. Hingga aku dipungut oleh tetanggaku, yang kemudian mengajakku tinggal bersamanya. Hari-hariku terasa berat, aku Sadar Sesadar-sadarnya kalau aku cuma numpang. sehingga setiap hari aku harus bekerja membantu pamilik rumah,cuci-cuci, membersihkan rumah, halaman, hingga memasak. Hidup penuh kesabaran adalah hal yang paling sulit aku jalani.
Hingga suatu hari,, Guru SMP-ku memanggilu ke kantor, bu yuyun namanya. Beliau menyampaikan padaku bahwa ada orangtua murid yang sedang mencari salah satu murid lain untuk menemani putrinya__yang nilai MTKnya kurang__belajar dirumah. Kebetulan saat itu aku sebagai siswa dengan nilai Matematik tertinggi di Sekolah (Allahu Akbar). Demikian Orangtua murid itu mengajakku tinggal dirumahnya. Sebuah rumah yang seolah Surga bagiku. Aku tinggal dirumah itu hingga aku duduk di kelas 2 SMA.
Saat ini usiaku 18 th. Sebentar lagi aku Lulus SMA, Insya'allaah....
Aku bukanlah seorang gadis yang cantik. Wajahku pas-pasan. Aku tidak senang berdandan. Aku lebih suka hidup sederhana dan apa adanya. Aku tak pernah peduli, bagaimana orang lain menilai penampilanku. "Utamakan pandangan Allah daripada pandangan manusia", sebuah prinsip hidup yang berusaha aku pegang.
Ughhh... hampir 8 th aku hidup dalam dunia-ku sendiri. Dunia-ku yang aku yakini tak seorang gadispun ingin hidup dalam dunia itu. Kalau dipikir-pikir, menyedihkan sekali kehidupan yang aku jalani. Kadang aku merasa iri dengan teman-temanku di Sekolah. Mereka berangkat dengan kegembiraan dihati mereka, dan pulang disambut ibi mereka dirumah. Lalu, dengan ceria mereka bercerita tentang hari0hari seru mereka di Sekolah. Sedangkan aku? ketika aku pulang.... tak ada siapapun dirumah. Aku menangis setiap saat sampai air mataku kering. Tetap saja tak ada yang peduli padaku.
Mungkin... karena hal-hal seperti ini yang mempengaruhi sikap dan kepribadianku. Aku benci terhadap anak-anak perempuan yang manja dan suka bersikap seenaknya. Hal itu juga yang membuatku lebih suka bergaul dengan anak-anak lelaki daripada perempuan.
benar adanya, kalo sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
aku tumbuh menjadi gadis yang Mandiri, Pekerja keras, Tekun, dan Cuek. Caraku bicara benar-benar menunjukkan latar belakangku, di Sekolah aku dikenal sebagai cewek yang Gokil (Rada-rada gila), Aneh, Cerewet, dan berkemauan keras.
Dan aku sangat bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan kepadaku, meskipun selalu hidup serba kekurangan, di Sekolah aku tergolong siswa yang cerdas., Lahir dengan bakat-bakat yang gag semua _bahkan jarang_ ada pada diri cewek lain.
Aku pandai memasak, Sudah terbukti dg banyak hal, bahkan teman-teman banyak yang mengusulkan agar aku membuat Restoran suatu hari nanti, hehehehe.
Aku pandai menggambar, tiap ada tugas kesenian,,, tak terhitung sudah teman-teman yang meminta bantuanku, bahkan banyak juga yang mentraktirku tiap aku mengerjakan tugas mereka. Ugghh... Sungguh merupakan nikmat Allah yang Wajib di syukuri.
Banyak diantara teman-temanku yang tiap punya masalah datang padaku,, katanya siiih.. aku enak diajak ngbrol sebagai teman curhat yang bisa memberi motivasi-motivasi untuk membantu memecahkan masalah mereka,, dan aku senang melakukan itu.
Sungguh Allah Maha Adil,
memang tak ada manusia yang sempurna,,hampir semuanya memiliki celah, kecuali Rasulullah Muhammad SAW.
semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kita pun diciptakan berbeda-beda dengan tujuan agar kita bisa saling melengkapi....
Alhamdulillaah....
Begitulah kehidupanku hingga aku beranjak dewasa,, aku hidup sendirian. CATAT ITU : SENDIRIAN!!! Tapi tidak lagi di gubuk kecil-ku dulu. Gubuk itu kini diperbaiki dan dijadikan tempat tinggal oleh pamanku dan istrinya.
Tapi... tunggu dulu !
Jangan berfikir pamanku sangat baik hati dengan mengajakku tinggal dirumah itu,,, aku di usirnya. Yah,,, sekali lagi DIUSIR. Pakaianku dibuangnya didepan rumah. Hingga aku dipungut oleh tetanggaku, yang kemudian mengajakku tinggal bersamanya. Hari-hariku terasa berat, aku Sadar Sesadar-sadarnya kalau aku cuma numpang. sehingga setiap hari aku harus bekerja membantu pamilik rumah,cuci-cuci, membersihkan rumah, halaman, hingga memasak. Hidup penuh kesabaran adalah hal yang paling sulit aku jalani.
Hingga suatu hari,, Guru SMP-ku memanggilu ke kantor, bu yuyun namanya. Beliau menyampaikan padaku bahwa ada orangtua murid yang sedang mencari salah satu murid lain untuk menemani putrinya__yang nilai MTKnya kurang__belajar dirumah. Kebetulan saat itu aku sebagai siswa dengan nilai Matematik tertinggi di Sekolah (Allahu Akbar). Demikian Orangtua murid itu mengajakku tinggal dirumahnya. Sebuah rumah yang seolah Surga bagiku. Aku tinggal dirumah itu hingga aku duduk di kelas 2 SMA.
***
Saat ini usiaku 18 th. Sebentar lagi aku Lulus SMA, Insya'allaah....
Aku bukanlah seorang gadis yang cantik. Wajahku pas-pasan. Aku tidak senang berdandan. Aku lebih suka hidup sederhana dan apa adanya. Aku tak pernah peduli, bagaimana orang lain menilai penampilanku. "Utamakan pandangan Allah daripada pandangan manusia", sebuah prinsip hidup yang berusaha aku pegang.
Ughhh... hampir 8 th aku hidup dalam dunia-ku sendiri. Dunia-ku yang aku yakini tak seorang gadispun ingin hidup dalam dunia itu. Kalau dipikir-pikir, menyedihkan sekali kehidupan yang aku jalani. Kadang aku merasa iri dengan teman-temanku di Sekolah. Mereka berangkat dengan kegembiraan dihati mereka, dan pulang disambut ibi mereka dirumah. Lalu, dengan ceria mereka bercerita tentang hari0hari seru mereka di Sekolah. Sedangkan aku? ketika aku pulang.... tak ada siapapun dirumah. Aku menangis setiap saat sampai air mataku kering. Tetap saja tak ada yang peduli padaku.
Mungkin... karena hal-hal seperti ini yang mempengaruhi sikap dan kepribadianku. Aku benci terhadap anak-anak perempuan yang manja dan suka bersikap seenaknya. Hal itu juga yang membuatku lebih suka bergaul dengan anak-anak lelaki daripada perempuan.
benar adanya, kalo sikap seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
aku tumbuh menjadi gadis yang Mandiri, Pekerja keras, Tekun, dan Cuek. Caraku bicara benar-benar menunjukkan latar belakangku, di Sekolah aku dikenal sebagai cewek yang Gokil (Rada-rada gila), Aneh, Cerewet, dan berkemauan keras.
Dan aku sangat bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan kepadaku, meskipun selalu hidup serba kekurangan, di Sekolah aku tergolong siswa yang cerdas., Lahir dengan bakat-bakat yang gag semua _bahkan jarang_ ada pada diri cewek lain.
Aku pandai memasak, Sudah terbukti dg banyak hal, bahkan teman-teman banyak yang mengusulkan agar aku membuat Restoran suatu hari nanti, hehehehe.
Aku pandai menggambar, tiap ada tugas kesenian,,, tak terhitung sudah teman-teman yang meminta bantuanku, bahkan banyak juga yang mentraktirku tiap aku mengerjakan tugas mereka. Ugghh... Sungguh merupakan nikmat Allah yang Wajib di syukuri.
Banyak diantara teman-temanku yang tiap punya masalah datang padaku,, katanya siiih.. aku enak diajak ngbrol sebagai teman curhat yang bisa memberi motivasi-motivasi untuk membantu memecahkan masalah mereka,, dan aku senang melakukan itu.
***
saat ini aku sedang menunggu pengumuman kelulusan,, (Mudah-mudahan kami semua Lulus, amiin)
Akhir desember lalu, guru BK-ku menyarankan agar aku mengikuti PMDK Prestasi di IPB,, awalnya aku menolak,, secara..... aku sadar, kalau aku tak punya biaya sepeserpun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi,, tapi entahlah.... tak tau mendapat panggilan darimana, tiba-tiba aku yakin ingin mengikuti PMDK itu, lagipula semua teman2 mendukungku. Akhirnya dengan berbekal uang Rp 200.000,- aku memberanikan diri mendaftar.
kamis, 4 Februari 2010, jam pertama sekolah.......
Aku sedang berada di Lapangan mgenakan kaus olahraga. (Ngpaen? Yah olahraga laahhh... masa' ngepel lapangan, hWehehe),... tiba-tiba Bu Ida (Guru BK-ku) berjalan menuju lapangan dengan tampang kesal, sambil teriak "Mana Hevi !!! Mana...."
aku kebingungan, sungguh aku bener-bener bingung. dengan tampang tak berdosa aku balik bertanya "Saya Hevi bu, Kenapa?".. "Mana temanmu yang lain?" Tanyanya lagi dengan tampang yang tak berubah... "Yang lain? Siapa Bu?" aku kembali mengajukan pertanyaan. "Itu... Fikri, Deviana... sama siapa satunya yang daftar IPB itu?",,"Erna, Bu?",,,"Yah,, panggil semua kesini".... Dengan cepat aku segera berlari menuju tengah lapangan,, tak lupa mengeluarkan jurus andalanku, Teriak. Tak peduli semua mengumpat ke arahku... setelah semua kumpul, kami berjalan ke tepi lapangan menemui Bu Ida. Dengan raut muka yang tetep gag berubah, bu Ida berkata "Kalian ini bagaimana? Masa' 1 pun gag ada yang lolos PMDK IPB...?,,,
Demi Allah, aku bener-bener pengen nangis saat itu, dengan tampang frustasi, kami berempat terduduk lesu di tepi lapangan.
TAPPPIIII.... tiba-tiba Bu Ida berkata,"Kalian sih, tidak mau syukuran. Ayo lah syukuran di Kantin sana...".... dengan tampang blo'on aku bertanya, "LHO? Maksudnya....? katanya taddi... gimana toh Bu?".... eeh... Bu Ida malah nyengir lebar nanggepin pertanyaan bodohku... "Kalian Semua DITERIMA masuk IPB"
Subhanallah..... aku menangis, sungguh aku menangis.
"Oh..iyah,, kelihatannya salah satu dari kalian ada yang dapat bea siswa"....
aku terduduk lesu di tepi lapangan, seketika semua teman2 menghampiriku... mereka memelukku...
Usai olahraga, aku bergegas menuju Ruang BK mencari Bu Ida,, sepertinya Bu Ida tau maksud kedatanganku, beliau segera menyuruhku duduk dihadapannya dan menyerahkan MAP dari IPB kepadaku, Bu Ida menyuruhku membukanya.. diLampiran ke-3 (kalo gag salah) Ada lampiran beasiswa Bidik Misi.
Allahu Akbar,,, !!!
sering kali aku hidup dalam penderitaan, tetapi sesering itu pula aku meyakini kalau Tuhan Maha Pengasih lagi Penyayang,,, aku benar-benar sadar, Dia tak pernah meninggalkanku... dan begitulah,, Allah selalu menepati janjinya, bahwa "Setelah Kesusahan selalu ada Kemudahan"
Akhir desember lalu, guru BK-ku menyarankan agar aku mengikuti PMDK Prestasi di IPB,, awalnya aku menolak,, secara..... aku sadar, kalau aku tak punya biaya sepeserpun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi,, tapi entahlah.... tak tau mendapat panggilan darimana, tiba-tiba aku yakin ingin mengikuti PMDK itu, lagipula semua teman2 mendukungku. Akhirnya dengan berbekal uang Rp 200.000,- aku memberanikan diri mendaftar.
kamis, 4 Februari 2010, jam pertama sekolah.......
Aku sedang berada di Lapangan mgenakan kaus olahraga. (Ngpaen? Yah olahraga laahhh... masa' ngepel lapangan, hWehehe),... tiba-tiba Bu Ida (Guru BK-ku) berjalan menuju lapangan dengan tampang kesal, sambil teriak "Mana Hevi !!! Mana...."
aku kebingungan, sungguh aku bener-bener bingung. dengan tampang tak berdosa aku balik bertanya "Saya Hevi bu, Kenapa?".. "Mana temanmu yang lain?" Tanyanya lagi dengan tampang yang tak berubah... "Yang lain? Siapa Bu?" aku kembali mengajukan pertanyaan. "Itu... Fikri, Deviana... sama siapa satunya yang daftar IPB itu?",,"Erna, Bu?",,,"Yah,, panggil semua kesini".... Dengan cepat aku segera berlari menuju tengah lapangan,, tak lupa mengeluarkan jurus andalanku, Teriak. Tak peduli semua mengumpat ke arahku... setelah semua kumpul, kami berjalan ke tepi lapangan menemui Bu Ida. Dengan raut muka yang tetep gag berubah, bu Ida berkata "Kalian ini bagaimana? Masa' 1 pun gag ada yang lolos PMDK IPB...?,,,
Demi Allah, aku bener-bener pengen nangis saat itu, dengan tampang frustasi, kami berempat terduduk lesu di tepi lapangan.
TAPPPIIII.... tiba-tiba Bu Ida berkata,"Kalian sih, tidak mau syukuran. Ayo lah syukuran di Kantin sana...".... dengan tampang blo'on aku bertanya, "LHO? Maksudnya....? katanya taddi... gimana toh Bu?".... eeh... Bu Ida malah nyengir lebar nanggepin pertanyaan bodohku... "Kalian Semua DITERIMA masuk IPB"
Subhanallah..... aku menangis, sungguh aku menangis.
"Oh..iyah,, kelihatannya salah satu dari kalian ada yang dapat bea siswa"....
aku terduduk lesu di tepi lapangan, seketika semua teman2 menghampiriku... mereka memelukku...
Usai olahraga, aku bergegas menuju Ruang BK mencari Bu Ida,, sepertinya Bu Ida tau maksud kedatanganku, beliau segera menyuruhku duduk dihadapannya dan menyerahkan MAP dari IPB kepadaku, Bu Ida menyuruhku membukanya.. diLampiran ke-3 (kalo gag salah) Ada lampiran beasiswa Bidik Misi.
Allahu Akbar,,, !!!
sering kali aku hidup dalam penderitaan, tetapi sesering itu pula aku meyakini kalau Tuhan Maha Pengasih lagi Penyayang,,, aku benar-benar sadar, Dia tak pernah meninggalkanku... dan begitulah,, Allah selalu menepati janjinya, bahwa "Setelah Kesusahan selalu ada Kemudahan"
Sungguh Allah Maha Adil,
memang tak ada manusia yang sempurna,,hampir semuanya memiliki celah, kecuali Rasulullah Muhammad SAW.
semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kita pun diciptakan berbeda-beda dengan tujuan agar kita bisa saling melengkapi....
Alhamdulillaah....
subhanallah... adeg jujur terkesima pas bacanya.. sememntara kakax saja merasa tak beruntung kuliah disini .. bahkan saat masuk sini melihat kondisi seperti inii merasa semakin menyesal.. membaca artikel ini merubah pola pikir kakak !!!
BalasHapushehehe... salam kenal !
BalasHapustrmksih yah kak.. SEMANGATT !!
gag ada yang sia2 kok,, semua ada hikmahnya, hehee
Peluk Hevi TTTT_TTTT
BalasHapusitu apaan Hev? bilang sama gw kalo itu CUMA SKENARIO SINETRON !!! BILANG !!!!
Heviiiiiiiiiiiii huwaaaaaaaaaaaaaaaaang
oke, memang masih kelas 6 SD nanggung banget kalo lepas sekolah. tapi sendirian di rumah itu bahaya sangat apalagi kamu wanita kecil loh! apakah di tinggal tinggal??? takbisakah *peterpan* nenekmu tinggal setahun lagi lebih lama? #saya aja bacanya emosi,maaf#
siapa sih paman bibimu itu ?? kejam banget!! iiiii #emosi
ya,,, walaupun sendiri di dunia ini kita tetap punya Allah .. ya,, kisahmu itu pembuktian tentang-Nya.
Hevii sayang semangat yaaaaa >.< aku padamulah pokoknya xD
izinkan aku merentangkan kedua tanganku untuk memelukmu.. izinkan aku mengakui "Aku saudarimu, Hevi. jika berkenan, maukah kau menjadi saudariku juga? (walaupun sebenarnya kita sudah disatukan dengan tali persaudaraan islam)"
terus bagaimana kabar adikmu sekarang? Ibu mu?
HuaAaa.....
BalasHapuskamu pasti gag baca profilku yah?
jangan panggil hevii aduuuuhhh..... itu nama cewek bangeet, kurang cocok dengan pribadikuu hahahaa
membaca komentar kamu aku jadi merasa kembali ke masa itu,, jadi gregetan lagi... -tidaakk-
tapiii... yah, begitulah hidup.. selalu ada lika-likunya yang menjadi warna tersendiri.
paman dan bibiku, Alhamdulillah sekarang sudah berubah.. meskipun kami tetap jarang ngomong (Tiap aku liburan pulang)
Seenggaknya mereka masih menganggap aku keponakannya, walaupun seolah keponakan tiri.. hahahaa *emang ada gitu keponakan tiri*
Adikku sekarang kelas 6 SD,, aku jarang melihatnya.. apalagi sekarang aku di Bogor, dulu pas masih di rumah aja jarang. Yaaah... soalnya rumah nenek tiriku lumayan jauh dari tempat tinggalku.
kalau Ibu... *Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya* Aku sangat merindukan beliau, sejauh ini aku hanya bisa mendengar suaranya... oh Ibuu... semoga aku bisa membahagiakannya suatu hari nanti.
Iyaaaah mbak, tentu saja aku mau sekali menjadi saudarimu...
semoga suatu hari nanti aku benar2 bisa bertemu denganmu.. amiin :)
oi mas! *hehhe*
BalasHapusbaru nemu blog dirimu nih..
ini kisah nyata?
huwaaa... kirain hal kaya gini cuma ada di novel-novel,. *gomen* (_ _")a
aku baca offline semalem di kasur ifah, jadi baru sempet komen sekarang, twenty four thumbs up!!
:D
ini menyentuh bangeett... *almost cry* *nyari tissue*
orang-orang hebat selalu memiliki awal yang sulit yaa...
mau bilang,
"Uhibbuki Fillah" heppiiiii.....
:* :*
makasih, gara-gara baca ini jadi ilang mpet-mpet yang dari kemarin lagi mampir...
--runa--
Metal ya panggilannya? :p
BalasHapusnamamu sekuat hatimu sayang, yg tak mudah patah menghadapi peliknya hidup...
*peluk dan cium Meta... :')